Madu Perhutani

Manfaat dari Madu Perhutani.

KeunggulanMadu Perhutaniselain mengakomodir kearifan lokal dari kegiatan masyarakat desa hutan dalam memproduksi madu lokal sedikit berbeda dengan madu yang banyak dipasarkan, Madu perhutani memiliki beberapa varian/jenis yang disesuaikan dari asal pakan nektarnya dimana lebah madu yang di budidayakan adalah jenis Apis mellifera. Lebah Apis Mellifera di "angan" oleh peternak lebah dilokasi yang mendekati sumber pakannya pada musim-musim tertentu.

Call +625772086093
Email artikafalda@gmail.com
Website perhutani.co.id
Download CV Hire Me

Layanan Kami

Layanan

pengiriman cepat dan aman

Order Madu perhutani akan selalu di cek kualitas madu sebelum pengeriman dan packing yang aman

Pemesanan Harga

Pemesanan madu perhutani bisa dengan via online atau via offline.

Konsultasi Madu

Bisa menanyakan tentang madu perhutani yang kami jual.

My Blog

Latest blog


PENGERTIAN PERAMALAN SDM 
Forecasting MSDM adalah sebuah upaya untuk memperkirakan kebutuhan tenaga kerja organisasi diwaktu yang akan datang. Forecasting juga bermakna usaha peramalan (prediksi) kebutuhan-kebutuhan karyawan ( paling tidak secara informal ) diwaktu yang akan datang yang didasarkan pada ketajaman perencanaan SDM kedepan. meskipun mungkin prediksi tidak dibutuhkan. 

Peramalan kebutuhan SDM merupakan elemen penting dalam perencanaan sumber daya manusia. Peramalan SDM karyawan mencoba untuk menentukan apa yang dibutuhkan, baik permintaan keterampilan atau keahlian khusus dan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan jumlah, jenis dan kualitas. Jadi pemahaman keseluruhan Peramalan adalah upaya untuk memprediksi kebutuhan – kebutuhan analisis ketajaman organisasi yang mendasari perencanaan ke depan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dengan tuntutan keahlian atau keterampilan sesuai dengan jumlah, jenis, dan kualitas . 

Permintaan sumber daya manusia organisasi di waktu yang akan datang adalah „‟pusat‟‟ kegiatan. Hampir semua perusahaan membuat Peramalan kebutuhan karyawan merupakan kegiatan terpenting dan tersulit untuk dilaksanakan. Pertama, perlu diidentifikasikan berbagai tantangan yang mempengaruhi permintaan. Baik faktor-faktor pengaruh langsung seperti persediaan personalia atau aspek-aspek organisasi lainnya, maupun faktor-faktor tidak langsung atau perubahan lingkungan ( ekstern). Kedua, organisasi melakukan forecast kebutuhan karyawan dalam suatu periode perencanaan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Forecast kebutuhan karyawan dibuat dengan mempertimbangkan keakuratan teknik peramalan yang digunakan. 

Peramalan (forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Basanya orang yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit organisasi dalam rencana jangka panjang. Pendekatan-pendekatan untuk meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer sampai pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan untuk yang lain.

Jangka waktu peramalan 
Seabagai mana dijelaskan di atas Peramalan SDM harus dilakukan melalui tiga tahap: 
  • perencanaan jangka pendek, 
  • perencanaan jangka menengah dan 
  • perencanaan jangka panjang 
Peramalan terhadap kebutuhan SDM (permintaan) Penekanan utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat berupa penilaian subjektif atau matematis.

Faktor – faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM 
Ada tiga faktor yang mempengaruhi untuk dilakukannya forecast SDM bagi perusahaan adalah; 
1. Faktor eksternal 
Persediayaan karyawan berdasarkan analisa pasar tenaga kerja serta tren kondisi kependudukan sehingga ada kerjasama antara penyedia tenaga kerja denga perusahaan dengan menjamin kuantitas dan kualitas karyawan. 
  • Faktor ekonomi nasional dan industry Faktor ini secara langsung berpengaruh rencana strategi (taktik) sebuah organisasi. 
  • Faktor sosial politik dan hukum Faktor- faktor ini tidak boleh diabaikan dalam sebuah organisasi termasuk juga dalam melakukan perencanaan SDM, faktor ini yang menempatkan penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa inggris yang semakin penting dalam bekomunikasi telah mengharuskan organisasi menjadikan sebagai pertimbangan yang besar pengaruhnya dalam perencanaan SDM. 
  • Faktor teknologi Perkembangan dan kemjuan ilmu pengetahuan yang pesat telah diiringi pula dengan dihasilkannya teknologi baru, baik yang berhubungan dengan cara kerja dan peralatan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitasnya baik untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang juga terus meningkat kualitasnya. 
  • Faktor pesaing Faktor pesaing merupakan wujud dari tantangan yang semakin berat dalam dunia bisnis, bagi suatu organisasi akan mempengaruhi pasar bagi produknya baik berupa barang atau jasa, untuk merebut dan memenangkan sebuah organisasi diperlukan SDM yang kompetitif. 

2. Faktor internal 
Menghitung jumlah para karyawan serta mengevaluasi kemampuan mereka sebagai bentuk adanya kemungkinan untuk penugasan para karyawan untuk mengisisi lowongan – lowongan pekerjaan yang akan datang. 
A. Rencana strategik dan rencana operasional (taktik) Rencana ini tidak mungkin terwujud tanpa SDM yang relevan dan kompetitif, maksudnya suatu organisasi harus mempunyai keahlian dalam organisasinya sehingga mampu menghasilkan produk secara berkualitas . 
a) Anggaran (cost) SDM dilingkungan organisasi perusahaan yang disebut pekerjaan (karyawan) adalah orang yang digaji (diupah). 
b) Peramalan (prediksi) produksi dan penjualan tidak bisa oleh dilakukan secara spekulatif, tetapi harus didasarkan pada data sebelumnya dan survey pasar agar dapat dilakukan perhitungan yang obyektif. 
  • Faktor bisnis baru Dengan memperhatikan lingkungan dan kemampuan, menganalisis, dan memanfaatkan informasi selalu tebuka peluang bagi organisasi. 
  • Faktor desain organisasi dan desain pekerjaan Dirancang untuk mewujudkan pekerjaan agar berlangsung efektif dan efisien. 
  • Faktor keterbukaan Manajer yang terbuka dengan memberikan informasi yang lengkapuntuk melakukan analisis tenaga kerja maka akan memberikan peluang dihasilkannya perencanaan yang akurat. 

3. Faktor ketenagakerjaan 
Adalah untuk meningkatkan kecermatan dalam menyusun perencanaan tenaga kerja atau SDM kedepan. a) Pensiun, PHK, Meninggal dunia, dan karyawan yang sering absen, sehingga tidak luput dari prediksi manajemen SDM dan harus ada penggantinya 
b) Promosi ( kenaikan pangkat ), pindah, dan kaeryawan yang mendapat tugas pelatihan diluarjuga harus diperhitungkan, baik dengan cara pergantian maupun rancangan penempatanyang lebih tepat.

Metode meramalkan permintaan, yaitu: 
1. Metode penilaian terdiri dari: 
  • Estimasi dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?” 
  • Rules of thumb mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus dalam organisasi . Contoh; pedoman “one operations managers per five reporting supervisors” membantu dan meramalkan jumlah supervisor yang dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat bervariasi. 
  • Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar. Opini pakar dicari dengan menggunakan kuesioner terpisah dalam situasi diramalkan. Opini pakar kemudian digabungkan dan dikembalikan kepada para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua. 
Proses ini akana berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada umumnya asetuju pada satu penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk meramalakan pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan perekrutan staff. Teknik kelompok Nominal, tidak seperti Delphi, membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung. Gagasan mereka biasanya timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai kelompok dan kemudian disusun senagai laporan. 

1. Metode Matematika, terdiri dari: 
  • Analisis Regresi Statistik membuat perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor dan jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam meramalkan sejumlah karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail meningkat 30 %. 
  • Meode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan kebutuhan pengembangan software. 
  • Rasio Produktivitas menghitung rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini diaplikasikan untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan yang dibutuhkan, sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan jumlah penjualan representative menggunakan rasio ini. 
  • Rasio jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan tenaga kerja tak langsung. Sebagai contoh, jika perusahaan biasanya menggunakan satu orang klerikal untuk 25 tenaga kerja produksi, yang rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk tenaga klerikal. 

ESTIMASI PERSEDIAAN/SUPPLY SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL 
Kalau sudah ada proyeksi permintaan HR dimasa yang akan datang, masalah berikutnya adalah bagaimana mengisi kebutuhan tersebut. Ada dua sumber persediaan SDM : internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa berasal dari karyawan yang telah ada yang dapat dipromosikan, ditransfer, atau didemosi untuk mengisi lowongan. Supply eksternal berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang bekerja di organisasi tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan. 

1. PENILAIAN INTERNAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN ORGANISASI 
Bagian dari perencanaan sumber daya manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan dan keahlian yang terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas. Kebutuhan organisasi harus di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja yang ada. Tidak hanya sekedar menghitung jumlah karyawan. Harus dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada untuk mengetahui kemampuan pekerja yang ada. Informasi ini menjadi dasar estimasi tentatif mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan yang ada. Penugasan tentatif ini biasanya dicatat di ”Replacement Chart” . Chart ini merupakan representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan SIAPA jika terjadi pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas maka perlu juga dilengkapi dengan “Replacement Summaries”. Mempertimbangkan karyawan-karyawan yang sudah ada untuk lowongan di masa yang akan datang adalah penting jika karyawan diproyeksikan memiliki karir yang panjang. Audit and Replacement Chart juga penting bagi HRD. Dengan pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD dapat merencanakan recruiting, training, dan career planning secara lebih efektif. Pengetahuan ini juga dapat membantu HRD untuk memenuhi APA dengan mengidentifikasi calon -calon minoritas interen untuk lowongan-lowongan tertentu. Berikut adalah pertanyaan yang di berikan selama penilaian internal: 
a. Pekerjaan apa yang ada pada saat ini ? 
b. Berapa banyak orang yang mengerjakan setiap tugas ? 
c. Apa hubungan laporan di antara tugas-tugas tersebut ? 
d. Berapa pentingnya masing-masing tugas tersebut ? 
e. Pekerjaan manakah yang membutuhkan penerapan strategi organisasi ? 
f. Apa saja karakteristik dari pekerjaan yang di harapkan ?

2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL 
Analisis lingkungan merupakan proses penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan atau ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap organisasi akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok, juga perusahaan lain. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasokan tenaga kerja antara lain: 
  • Pengaruh pemerintah 
  • Kondisi perekonomian 
  • Masalah kependudukan dan persaingan 
  • komposisi tenaga kerja dan pola kerja

Cara Menghitung Passing Grade

Pada dasamya PTN manapun tidak akan memberikan bocoran tentang passing grade kepada pihak- pihak tertentu So, passing grade yang kita ketahui ini adalah buatan bimbel yang sengaja dibuat untuk acuan kelulusan atau kemampuan daiam menjawab soal. Passing Grade sifatnya Dinamis, Artinya, setiap periode SBMPTN memiki standar lersendiri untuk jurusan-jurusan tertentu setiap tahunnya. Dan satu hal yang perlu kalian pahami, sejatinya passing grade bukanlah standart kelulusan dalam SBMPTN, ini karena SBMPTN bertujuan untuk menyeloksi yang baik dari yang terbaik, bukan menilainya. Nah fungsi passing grade semata-mata untuk mengukur potensi kita layak diterima di suatu PTN atau ida. Ini juga berfungsi untuk menenentukan taget paling realistis saatt kita hendak memilih jurusan, se- pertl yang sudah disimulasikan di atas.


Passing Grade, tentu ini menjadi istilah yang sangat familiar bagi kalian yang sendang persiapan SMPTN. Tentu ini dikarenakan hampir semua siswa dalam memilih jurusan PTN akan mempertimbangkan betul Passing Grade jurusan yang bersangkutan. Lalu apakah cara menghitungnya sama dengan mengnitung nilai skor SBMPTN (bila benar dikali 4, bila salah dikali -1 dan bila kosong tidak ada nilai)?


- Passing grade biasa dinyatakan dalam bentuk persentase (mis: 62%) atau nilai ratusan (mis: 546.50). Keduanya sama saja sebenarnya, hanya penyajian datanya yang berbeda.

- Passing grade selalu berubah tiap tahun. Nilai passing grade dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jumlah persaingan dan peminat suatu prodi pada tahun-tahun sebelumnya Oleh sebab itu jangan kaget bila kalian melihat passing gradetahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

- Tidak ada yang mengetahui nilai passing grade asli suatu prodi, apapun prodi dan PTN nya. Yah ini mungkin mengejutkan. Tetapi faktanya pihak PTN tidak pemah sekalipun memberitahukan passing grade dari prodi-prodi yang dikelolanya. Ini merupakan rahasia dapur. Buktinya apa? silahkan kalian cek pada situs resmi SNMPTN (snmptn.ac.id) dan SBMPTN (sbmptn.or.id), lalu cari data nilai pass- ing grade prodi apapun di PTN manapun. Kalian pasti tidak akan menemukannya, data yang disajikan hanyalah jumlah kuota kursi dan jumlah peminatnya saja.

- Jika passing grade asli tidak pernah dikeluarkan, lalu bagaimana dengan data passing grade yang di- berikan oleh berbagai situs, blog dan bahkan bimbel? Nah jawabannya adalah, data tersebut merupak- an data prediksi berdasarkan data perhitungan manual dan atau data nilai minimum alumni bimbel yang di terima dalam suatu prodi di suatu PTN. Ini alasan mengapa jika adik-adik bandingkan data passing grade dari suatu bimbel dengan bimbel atau situs lainnya maka nilainya berbeda, meski tidak terlalu jauh.

- Passing grade bukan satu-satunya patokan dalam memilih suatu prodi. Masih banyak variabel lain yang wajib kalian pertimbangkan sebelum memilih suatu prodi. Beberapa variabel wajib antara lain adalah jumlah kuota bangku tersedia berbanding dengan jumlah peminat tahun sebelumnya, prospek karir setelah lulus kuliah, gambaran mengenai perkuliahan yang akan diikuti dan lainnya.

- Meskipun begitu, passing grade dapat adik-adik manfaatkan sebagai target nilai dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar kalian. Dalam menentukan target nilai, pastikan kalian membidik nilaí yang lebih tinggi untuk memperbesar peluang kalian untuk diterima pada prodi tersebut. Contoh, nilai prediksi passing grade adalah 56% atau 560, maka target yang harus kalian tetapkan adalah 58-60% atau 580-600 point sehingga nilai yg cukup tinggi tersebut bisa memastikan posisi kalian prodi tersebut.

perbedaan komposisi jumlah soal dan penamaan tes SBMPTN dibanding tahun-tahun belumnya Mulai tahun 2014, TPA dan Tes Kemampuan Dasar Umum digabung menjadi se be- yang namanya TKPA (Tes Kemampuan Dasar dan Potensi Akademik. Untuk TKPA di bagi atas berapa tipe yakni: Verbal, Figural, Numerikal, Figural, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matem bka Dasar, Sedangkan untuk TKD IPA/Saintek tipe soal terdiri dari Matematika IPA. Kimia, F ka, Biologi dan TKD IPS/Soshum yang terdiri atas: Sosiologi. Sejarah, Ekonomi, serta Geografi

Proporsi untuk masing-masing tes terhadap nilai akhir adalah seperti berikut :

NA (Saintek)= 10% Verbal + 10% Numerikal + 10% Figural + 10% Biologi + 10% Bahasa Indonesia 10% Matematika Dasar + 10% Bahasa Inggris + 10% Kimia + 10% Matematika IPA + 10% Fisika

NA (Soshum)= 10% Verbal + 10% Numerikal + 10% Figural + 10% Ekonomi + 10% Matematika Dasat +10% Sosiologi + 10% Bahasa Indonesia + 10% Sejarah + 10% Bahasa Inggris + 10% Geografi

Dari sini bisa disimpulkan bahwa semua sub-test mempunyai porsi yang sama dalam kaitannya pernituig akhir. Untuk itu ketika menghitung passiing grade pun kita bisa lebih mudah.

Rumus Menghitung Passing Grade

= (4 x Jumlah Jawaban Benar) – (Jumlah Jawaban Salah)
                       (4 x Jumlah soal Seluruhnya)


Sebagai contoh :

Selamet mengambil Jurusan Ekonomi UI. Saat mengikuti tes skor Selamet adalah sebagai berikut :

Nama ujian
Total Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Kosong
TKPA
90
60
8
22
SOSHUM
45
30
5
10
TOTAL
135
90
13
32

Maka Passing Grade Selamet adalah 

Jika melihat daftar passing grade, maka selamet punya peluang besar untuk lolos di jurusan tersebut.


KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN SYARI’AH

Kelebihan sistem ekonomi syari’ah tidak hanya diakui oleh para ahli di negara yang mayoritah penduduknya muslim. Ketahanan sistem ekonomi syari’ah terhadap hantaman krisis keuangan global telah membuka mata para ahli ekonomi dunia. Di bidang ritel, nasabah dan bank membagi risiko dari segala investasi sesuai dengan peraturan yang telah disetujui serta membagi keuangan yang diperoleh.
Manajemen keuangan syari’ah berpengaruh bagi masyarakat karena dengan produk syari’ah, masyarakat lebih aman dan nyaman karena manajemen keuangan syari’ah lebih menyentuh sektor real.





A. KONSEP MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

1. pengertian Manajemen syari’ah
Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan idaraIdara diambil dari perkataan adartasy-syai atau perkataan adarta bihi ini juga dapat didasarkan pada kata ad-dauran. Pengamatan bahasa menilai pengambilan kata yang kedua, yaitu adarta bihi. Oleh karena itu, dalam Elia Modern Distionary English Arabic kata management (inggris), sepadan dengan kata tabdir, idarah, siyasah, dan qiyadah dalam bahasa arab. Dalam Al-Qur’an, tema-tema tersebut hanya ditemui temui tema tabdir dalam berbagai derivasinya. Tabdir adalah bentuk masdar dan kata kerja dabbara, ydabbiru, tabdiran. Tabdir berarti penerbitan, pengaturan, pengurusan, perencanaan, dan persiapan
Secara istilah, sebagai pengamat mengertian sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umu. Oleh karena itu, menurut mereka, Idarah (manajemen) adalah aktivitas khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan dan penngawasan terhadap pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek. Tujuan adalah hasil-hasil yang ditargetkan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien.
Berdasarkan dari uraian-uraian di atas, secara implisit dapat diketahui bahwa hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah merenungkan atau memandang ke depan suatu urusan (personal) agar personal itu terpuji dan baik akibatnya. Untuk menuju hakikat tersebut diperlukan adanya pengaturan dengan cara yang bijaksana.
Menurut didin dan hendri, manajemen dikatakan telah memenuhi syari’ah apabila:
a. mementinngkan perilalu yang berkaitan dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan;
b. mementingkan adanya struktur organisasi;
c. membahas soal sistem. Sistem ini disusun supaya perilalu pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem pemerintahan umar bin Abdul Aziz, misalnya, merupakan salah satu yang terbaik. Sistem ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi, dan kontrol, islam pun telah mengajarkan jauh sebelum adanya konsep itu lahir, yang dipelajari sebagai manajemen ala barat. Menurut karebet dan yusanto, syari’ah memandang manajemen dari dua sisi berikut:
  
a. manajemen sebagai ilmu
sebagai ilmu, manajemen dipandang sebagai salah satu dari ilmu umum yang lahir berdasarkan fakta empiris yang tidak berkaitan dengan nilai, peradaban (hadhara) mana pun.
Sebagai ilmu, manajemen termasuk sesuatu yang bebas nilai atau berhukum asal mubah. Konsekuensinya, siapa pun beloh belajar. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin, bab Ilmu membagi ilmu dalam kategori berdasarkan takaran kewajiban yaitu :
1)   ilmu yang dikategorikan sebagai fardhu,ain, antara lain ilmu-ilmu tsaqofah bahasa arab,, sirah nabawiyah, ulumul Qur’an, ulumul hadits, tafsir, dan sebagainya
2)   ilmu yang dikategorikan sebagai fardhu kifayah, antara lain ilmu yang wajib dipelajari oleh salah satu atau sebagai dari kaum muslim. Ilmu yang termasuk dalam kategori ini adalah ilmu-ilmu kehidupan yang mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan, seperti ilmu kimia, biologi, fisika, kedokteran, pertanian, teknik, dan manajemen.

b. manajemen sebagai aktivitas
sebagai aktivitas, manajemen dipandang sebagai sebuah amal yang akan diminta pertanggujawaban di hadapan Allah SWT. Sehingga harus terikat pada ketentuan syara, nilai, dan hadhara islam. Dalam ranah aktivitas, islam memandang manajemen sebagai kebutuhan yang selalu dalam memudahkan implementasi islam dalam kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Implementasi nlai-nilai islam berwujud pada sifungsikan islam sebagai kaidah berpikir, akidah dan syari’ah difungsikan sebagai asas dan landasan pola pikir. Adapun sebagai kaidah amal, syari’ah difungsikan sebagai tolak ukur (standar) perbuatan.

Dengan tolak ukur syari’ah setiap muslim mampu membedakan secara jelas dan tegas perihal halal tidaknya atau haram tindaknya suatu kegiatan manajerial yang akan dilakukan. Aktivitas yang halal akan dilanjutkannya, semenntara yang haram akan ditinggalkannya untuk menggapai keridaan Allah SWT.


Cara Menghitung Passing Grade

Pada dasamya PTN manapun tidak akan memberikan bocoran tentang passing grade kepada pihak- pihak tertentu So, passing grade yang kita ketahui ini adalah buatan bimbel yang sengaja dibuat untuk acuan kelulusan atau kemampuan daiam menjawab soal. Passing Grade sifatnya Dinamis, Artinya, setiap periode SBMPTN memiki standar lersendiri untuk jurusan-jurusan tertentu setiap tahunnya. Dan satu hal yang perlu kalian pahami, sejatinya passing grade bukanlah standart kelulusan dalam SBMPTN, ini karena SBMPTN bertujuan untuk menyeloksi yang baik dari yang terbaik, bukan menilainya. Nah fungsi passing grade semata-mata untuk mengukur potensi kita layak diterima di suatu PTN atau ida. Ini juga berfungsi untuk menenentukan taget paling realistis saatt kita hendak memilih jurusan, se- pertl yang sudah disimulasikan di atas.


Passing Grade, tentu ini menjadi istilah yang sangat familiar bagi kalian yang sendang persiapan SMPTN. Tentu ini dikarenakan hampir semua siswa dalam memilih jurusan PTN akan mempertimbangkan betul Passing Grade jurusan yang bersangkutan. Lalu apakah cara menghitungnya sama dengan mengnitung nilai skor SBMPTN (bila benar dikali 4, bila salah dikali -1 dan bila kosong tidak ada nilai)?


- Passing grade biasa dinyatakan dalam bentuk persentase (mis: 62%) atau nilai ratusan (mis: 546.50). Keduanya sama saja sebenarnya, hanya penyajian datanya yang berbeda.

- Passing grade selalu berubah tiap tahun. Nilai passing grade dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti jumlah persaingan dan peminat suatu prodi pada tahun-tahun sebelumnya Oleh sebab itu jangan kaget bila kalian melihat passing gradetahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

- Tidak ada yang mengetahui nilai passing grade asli suatu prodi, apapun prodi dan PTN nya. Yah ini mungkin mengejutkan. Tetapi faktanya pihak PTN tidak pemah sekalipun memberitahukan passing grade dari prodi-prodi yang dikelolanya. Ini merupakan rahasia dapur. Buktinya apa? silahkan kalian cek pada situs resmi SNMPTN (snmptn.ac.id) dan SBMPTN (sbmptn.or.id), lalu cari data nilai pass- ing grade prodi apapun di PTN manapun. Kalian pasti tidak akan menemukannya, data yang disajikan hanyalah jumlah kuota kursi dan jumlah peminatnya saja.

- Jika passing grade asli tidak pernah dikeluarkan, lalu bagaimana dengan data passing grade yang di- berikan oleh berbagai situs, blog dan bahkan bimbel? Nah jawabannya adalah, data tersebut merupak- an data prediksi berdasarkan data perhitungan manual dan atau data nilai minimum alumni bimbel yang di terima dalam suatu prodi di suatu PTN. Ini alasan mengapa jika adik-adik bandingkan data passing grade dari suatu bimbel dengan bimbel atau situs lainnya maka nilainya berbeda, meski tidak terlalu jauh.

- Passing grade bukan satu-satunya patokan dalam memilih suatu prodi. Masih banyak variabel lain yang wajib kalian pertimbangkan sebelum memilih suatu prodi. Beberapa variabel wajib antara lain adalah jumlah kuota bangku tersedia berbanding dengan jumlah peminat tahun sebelumnya, prospek karir setelah lulus kuliah, gambaran mengenai perkuliahan yang akan diikuti dan lainnya.

- Meskipun begitu, passing grade dapat adik-adik manfaatkan sebagai target nilai dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat belajar kalian. Dalam menentukan target nilai, pastikan kalian membidik nilaí yang lebih tinggi untuk memperbesar peluang kalian untuk diterima pada prodi tersebut. Contoh, nilai prediksi passing grade adalah 56% atau 560, maka target yang harus kalian tetapkan adalah 58-60% atau 580-600 point sehingga nilai yg cukup tinggi tersebut bisa memastikan posisi kalian prodi tersebut.

perbedaan komposisi jumlah soal dan penamaan tes SBMPTN dibanding tahun-tahun belumnya Mulai tahun 2014, TPA dan Tes Kemampuan Dasar Umum digabung menjadi se be- yang namanya TKPA (Tes Kemampuan Dasar dan Potensi Akademik. Untuk TKPA di bagi atas berapa tipe yakni: Verbal, Figural, Numerikal, Figural, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matem bka Dasar, Sedangkan untuk TKD IPA/Saintek tipe soal terdiri dari Matematika IPA. Kimia, F ka, Biologi dan TKD IPS/Soshum yang terdiri atas: Sosiologi. Sejarah, Ekonomi, serta Geografi

Proporsi untuk masing-masing tes terhadap nilai akhir adalah seperti berikut :

NA (Saintek)= 10% Verbal + 10% Numerikal + 10% Figural + 10% Biologi + 10% Bahasa Indonesia 10% Matematika Dasar + 10% Bahasa Inggris + 10% Kimia + 10% Matematika IPA + 10% Fisika

NA (Soshum)= 10% Verbal + 10% Numerikal + 10% Figural + 10% Ekonomi + 10% Matematika Dasat +10% Sosiologi + 10% Bahasa Indonesia + 10% Sejarah + 10% Bahasa Inggris + 10% Geografi

Dari sini bisa disimpulkan bahwa semua sub-test mempunyai porsi yang sama dalam kaitannya pernituig akhir. Untuk itu ketika menghitung passiing grade pun kita bisa lebih mudah.

Rumus Menghitung Passing Grade

(4 x Jumlah Jawaban Benar) – (Jumlah Jawaban Salah)
                       (4 x Jumlah soal Seluruhnya)


Sebagai contoh :

Selamet mengambil Jurusan Ekonomi UI. Saat mengikuti tes skor Selamet adalah sebagai berikut :

Nama ujian
Total Soal
Jawaban Benar
Jawaban Salah
Kosong
TKPA
90
60
8
22
SOSHUM
45
30
5
10
TOTAL
135
90
13
32

Maka Passing Grade Selamet adalah 

Jika melihat daftar passing grade, maka selamet punya peluang besar untuk lolos di jurusan tersebut.

Contact Me

Contact With Me

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and type setting industry when an unknown printer took a galley of type

  • 9908B Wakehurst St.Rockaway
  • 990800113322
  • info@domain.com
  • www.yourinfo.com